REALIBILITAS RIWAYAT SAHABAT: PEMBACAAN ULANG ATAS DOKTRIN KEADILAN SAHABAT
Abstract
Sahabat Nabi diklaim paling mengetahui doktrin agama dalam bentuknya yang orisinal. Merekalah yang mentransmisikan doktrin tersebut kepada generasi berikutnya. Dalam kajian hadis, suatu riwayat agar dapat diterima harus memenuhi kriteria keadilan periwayatnya. Haruskah kriteria ini diterapkan kepada sahabat? Tulisan ini hendak mempertanyakan dan mendiskusikan kembali wacana keadilah sahabat (‘ada>lah al-s}ah{abah) ini. Beberapa pertimbangan rasional dan historis ditawarkan untuk mendedah hakikat persoalan ini dan melihat implikasinya bagi kajian hadis. Kata Kunci: Sahabat, Keadilan, Ahli Sunnah, Hadis, Muh{addis\u>n, Ulama Ushul