KELAS SOSIAL DALAM SISTEM LANDELIIJK STELSEL MASA RAFFLES (1811-1816)

Abstract

<p>Alih-alih disebut sebagai motor penggerak perubahan birokrasi dari sistem pemerintahan tradisional ke modern, Raffles justru memberikan ruang dan kesempatan bagi para pejabat kolonial untuk semakin memperbesar kekuasaannya. Sementara, para raja, sultan dan penguasa lokal semakin dikecilkan perannya, terutama dalam kegiatan politik dan ekonomi. Salah satu bentuk reformasi birokrasi yang diputuskan oleh Raffles adalah penetapan Sistem <em>Landeliijk Stelsel</em> (Sewa tanah) yang dianggap mengawali perubahan dalam gerakan sosial budaya dan mengangkat posisi para petani dengan cara menghapuskan sistem tanam paksa menjadi sistem kontrak atas tanah. Sebaliknya, sistem ini menjadi bukti dominasi terhadap priyayi yang banyak dikurangi tersebut. Apalagi setelah Raffles membentuk kebijakan baru yaitu mengangkat pegawai Eropa. Para pegawai Eropa yang baru dan dijadikan sebagai petugas pendamping, pengawas para bupati dan para pengawas penghasilan yang diperoleh dari tanah (<em>Opziener der landelijke inkomsten</em>) yang kemudian disebut sebagai <em>pangreh praja </em>(<em>Controleur van het Binnenlands Bestuur). </em></p><p><strong>Kata Kunci:</strong> tuan tanah, petani, sewa tanah, Raffles</p>