KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) PERSPEKTIF ISLAM: Kompilasi Awal Teks-teks Hadits Rujukan

Abstract

<p><em>Pembahasan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) perspektif Islam selama ini lebih banyak merujuk pada ayat an-Nisa (4: 34) yang secara tersurat membolehkan suami memukul istri yang nusyuz. Berbeda dengan ayat, teks-teks Hadits dalam kitab-kitab rujukan utama justru menjelaskan dinamika konstruksi dan ketegangan sosial atas kebolehan memukul pada generasi awal Islam. Bahkan, beberapa teks dengan tegas mengarah pada perspektif anti kekerasan yang kemudian menjadi pertimbangan dasar interpretasi ayat tersebut di kalangan ulama tafsir maupun fiqh. Jika banyak feminis Muslim (Hassan 1991, Engineer 2001) alergi terhadap otoritas Hadits untuk rekonstruksi Islam yang adil gender, kompilasi teks-teks ini justru sedikit banyak membuktikan bahwa teks-teks dasar mengenai isu pemukulan istri dari Hadits bisa menjadi sumber utama diskursus penguatan kesadaran anti kekerasan terhadap perempuan.</em></p><p><em>The discussion</em><em> of Islamic perspective on domestic violence has been greatly referred to the verse of Qur’an (4: 34), which expressly allows husband beating his disobedient wife. Unlike this verse, Hadith texts in their primary references clearly explain the dynamics of construction and social tensions on the permissibility of wife beating among early generation of Islam. Even some of these texts explicitly advocate perspective of anti-violence against women that later became the basis of the interpretation of the verse among scholars. While some Muslim feminists (Hassan, 1991, Engineer 2001) disregard authority of Hadith for the reconstruction of Islamic gender equality, this preliminary compilation is actually prove that the basic texts on the issue of wife beating of Hadith can be a major source of discourse strengthening awareness of anti-violence against women and of gender equality.</em></p><p><em><br /></em></p><p><em><br /></em></p>