Koping Religius-Spiritual pada Ibu sebagai Caregiver Utama Down Syndrome

Abstract

This study aims at understanding the religious spiritual coping experienced by mothers as the main caregiver of down syndrome children. In particular, this study sought for factors influencing the religious spiritual coping and how it was implemented. Subjects in this study were three mothers of children who all had an offspring with down syndrome. Factors affecting their spiritual-religious coping are both internal (e.g. openness, resigned, acceptance, self-efficacy, appreciation of religion) and external (e.g. social support in the community). The implementation of spiritual coping includes a belief that the child is entrusted, an idea that parenting is an effort to gain redemption, gratitude, perseverence, a hope to receive rewards from God. The three informants underwent a perceived change in their views that their financial burden was lifted up, they had the privillege of being close to God, and they surrendered to the control of God, and they had a new perspective of what it means to be happy and strong. [Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui koping religius spiritual yang dialami seorang ibu sebagai caregiver utama anak down syndrome. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi koping religius-spiritual dan bagaimana implementasinya.  Subjek dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang ibu dengan variasi usia anak dengan down syndrome yang diasuhnya, yaitu anak-anak, remaja, dan dewasa. Faktor yang mempengaruhi koping religius-spiritual pada ketiga informan berasal dari faktor internal (terbuka, pasrah, menerima, efikasi diri dan penghayatan agama) dan eksternal (dukungan sosial di lingkungan masyarakat). Implementasi koping religius yakni ritual agama islam (salat, puasa, berdoa) dan hubungan sosial. Sedangkan implementasi koping spiritual yakni keyakinan anak adalah titipan, pengasuhan adalah bagian dari peleburan dosa, kebersyukuran, kesabaran, pengharapan akan pahala dari Tuhan. Mereka mengalami perubahan yang dirasakan berupa pandangan bahwa rizki yang dilancarkan, kenyamanan dekat dengan Tuhan, dan penyerahan kontrol kepada Tuhan, dan transformasi perasaan bahagia dan kuat.]