POLA REHABILITASI ISLAMI BAGI PECANDU NARKOBA DI BADAN NARKOTIKA NASIONNAL PROVINSI RIAU: PERSPEKTIF KONSELING ISLAM

Abstract

Kesesuaian pola  rehabilitasi dan teknik yang diberikan pada pasien harus memiliki kesesuaian dengan kondisi pasien yang diantaranya adalah faktor kultur tempat individu berkembang, namun dalam konteks penerapannya di Indonesia yang mayoritas penduduknya Islam. Pada dasarnya proses dan teknik rehabilitasi Islam ada tiga tahap yaitu tahap pembersihan diri, pengembangan diri, dan penyempurnaan diri, ketrampilan dan keahlian tidak akan datang dan bertambah dengan sendirinya tanpa adanya suatu latihan-latihan. Napza, yang merupakan singkatan dari Narkotika,Psikotropika dan Zat Adiktif merupakan jenis bendayang menjadikan orang yang mengkonsumsunya mabuk, sehingga merusak akal dan psikis serta organ-organ tubuh lain. Penelitian ini dilakukan di Badan Narkotika Nasional (BNNP) Provinsi Riau  yang responden penelitian ini adalah pengelola dan konselor dengan cara memperoleh langsung data dari responden melalui informasi dari wawancara dan kuesioner yang dilakukan serta dokumentasi. Analisis data menggunakan metode deskriptif, yaitu menguraikan fakta yang diperoleh kemudian dihubungkan dengan teori yang ada dan diinterpretasikan untuk memperoleh makna dan implikasi hubungan yang ada. Hasil dari penelitian ini yaitu pola rehabilitasi islam pencandu narkoba di BNNP Provinsi Riau perspektif islam merupakan bagian integral dalam program pemulihan bagi residen di BNNP Provinsi Riau. Dalam proses pola rehabilitasi kebanyakan residen tidak bisa diharapkan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Sehingga diperlukan suatu upaya bantuan guna membantu residen dalam proses pemulihannya, yaitu salah satunya dengan menanamkan nilai-nilai islami di dalam diri pecandu narkoba.