Hubungan Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MA NW Keruak Lombok Timur
Abstract
Dalam penelitian ini diajukan 3 (tiga) hipotesis, yaitu terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar Fiqih, terdapat hubungan antara kecerdasan spiritual dengan prestasi belajar Fiqih, dan terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual siswa secara bersama-sama (simultan) dengan prestasi belajar Fiqih siswa. Sebanyak 60 siswa (30%), dipilih dari 200 siswa dengan sampel random menjadi sampel penelitian ini. Untuk membantu proses pengumpulan data telah digunakan alat pengumpul data berupa tes, angket, dan dokumentasi. Selanjutnya, data terkumpul dianaisis dengan menggunakan teknik analisis regresi, baik regresi sederhana maupun ganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Persamaan Y’ = a + bX adalah Y’ = 56.80 + 0.20 X1. Sementara nilai F = 4.13, karena itu hipotesis nol (H0) ditolak, dengan hipotesis alternatif (Ha) diterima, pada α = 0.05. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional dan prestasi belajar Fiqih siswa. Artinya setiap terjadi variasi yang kearah positif (naik) dari kecerdasan emosional, akan menyebabkan kenaikan (positif) pada variabel prestasi belajar Fiqih siswa, biarpun kekuatan determinasinya hanya sebesar 6.6%. (2) Persamaan Y’ = a + bX2 adalah Y’ = 88.80 + -0.27X2. Sementara nilai F = 4.01, karena itu hipotesis nol (H0) ditolak, dengan hipotesis alternatif (Ha) diterima, pada α = 0.05. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan spiritual dan prestasi belajar Fiqih siswa. Artinya, setiap terjadi variasi yang kearah positif (naik) dari kecerdasan intelektual, akan menyebabkan kenaikan (positif) pada variabel prestasi belajar Fiqih siswa, biarpun kekuatan determinasinya hanya sebesar 6.5%. (3) Analisis regesi ganda dengan persamaan Y’ = a + b1X1 + b2X2, adalah Y’ = 73.06 + 0.23 X1 + (-0.27) X2. Sementara nilai F = 4.490, karena itu hipotesis nol (H0) ditolak, dengan hipotesis alternatif (Ha) diterima, pada α = 0.05. Artinya untuk setiap kenaikan 1 unit satuan motivasi belajar siswa (X1) dan kecerdasan emosional siswa (X1) akan diikuti kenaikan prestasi belajar PAI siswa (Y) sebesar 0.23 pada variabel motivasi belajar siswa dan -0.27 pada variabel kecerdasan spiritual (X2) pada bilangan konstan 73.06. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dan kescerdasan intelektual secara bersama-sama terhadap prestasi PAI siswa, biarpun kekuatan determinasinya hanya sebesar 13.6%. Dengan kata lain, kedua variabel (kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual siswa) saling berinteraksi dan mempengaruhi pada variabel prestasi belajar Fiqih siswa. Oleh karena itu, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual siswa, sangat diperlukan perhatian yang serius, sebagai upaya peningkatan prestasi belajar Fiqih siswa MA NW Keruak Lombok Timur.