TRADISI BANJAR DALAM TERPAAN GLOBALISASI DI DESA KERUAK KABUPATEN LOMBOK TIMUR NUSA TENGGARA BARAT

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk Tradisi Banjar dan dampaknya terhadap masyarakat dan untuk mengungkap mengapa tradisi Banjar mampu bertahan pada masyarakat desa Keruak ditengah terpaan globalisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kulaitatif dengan teknik pengumpulan data melalui Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Banjar secara umum dibedakan atas dua bagian, yaitu apa yang disebut sebagai Banjar irup/ Banjar hidup, dan apa yang mereka namakan banjar mate/ Banjar mati. Adapun dampak positif Banjar yaitu memiliki fungsi sosial fungsi ekonomi. Dan dampak negatifnya yaitu dengan tingginya rasa solidaritas anggota Banjar, selain menyebabkan mudahnya terjadi kawin cerai juga menjadikan individu yang tidak ikut dalam lingkaran anggota Banjar menjadi termaginalkan. Tradisi Banjar masih eksis sampai saat ini disebabkan ada manfaat dari apa yang dibutuhkan masyakat sebagai individu dan merasakan manfaat dari apa yang dibutuhkan masyarakat sebagai mahluk sosial. Manfaat yang diperoleh sebagai individu yaitu masyarakat tidak terlalu merasa kesulitan disaat memiliki masalah serta memperoleh ketenangan, dan sebagai mahluk sosial masyarakat memperoleh rasa aman, serta nyaman didalam pergaulan. Secara singkatnya disebabkan karena fungsi ekonomi dan fungsi sosial terjelma dalam Tradisi Banjar.