Hubungan Kunjungan Ibu ke Posyandu dengan Jumlah Balita Bawah Garis Merah (BGM) di Desa Tente Kecamatan Woha Kabupaten Bima
Abstract
Di bawah garis merah (BGM) balita adalah balita yang beratnya sama atau di bawah merah pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Ibu yang aktif mengunjungi posyandu setiap bulannya, maka status perkembangan dan gizi dapat dipantau oleh petugas kesehatan melalui KMS yang dapat mengurangi kejadian kasus balita BGM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara keaktifan ibu dalam pelayanan kesehatan terpadu dengan pengurangan jumlah balita di bawah garis merah (BGM) di Desa Tente, Kabupaten Woha, Kabupaten Bima. Penelitian ini merupakan penelitian analitik, data diambil dengan cross sectional, subjek penelitian ini adalah dua ratus delapan belas bayi berusia satu sampai lima puluh sembilan bulan. Data dianalisis dengan uji chi-square. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ibu yang secara aktif mengunjungi posyandu namun dengan status gizi BGM pada anak-anak adalah 34,5% sedangkan ibu tidak aktif mengunjungi posyandu namun status gizi BGM pada anak adalah 94,1%. Analisis data penelitian menggunakan uji chi-square, menunjukkan bahwa nilai p = 0,000 dengan tingkat signifikansi (alpha) sebesar 0,05. Dengan demikian nilai p kurang dari tingkat signifikan (p kurang dari alpha), sehingga Ho ditolak yang berarti ada korelasi keaktifan ibu dengan berkurangnya jumlah balita BGM di Desa Tente, Kec. Woha, Kabupaten Bima. Saran dari penelitian ini adalah ibu diharapkan dapat memanfaatkan sebaik-baiknya fasilitas posyandu setiap bulan, karena selain mudah dan murah untuk mendapatkan perawatan kesehatan tanpa biaya untuk anak-anak mereka, ibu juga dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi secara teratur setiap bulan melalui buku balita KMS, jadi bila ada masalah tentang perkembangan dan perkembangan bayi bisa segera ditangani dan dibantu oleh petugas kesehatan dengan cepat dan tepat.