Peran Komitmen Afektif Dalam Memperkuat Dampak Dari Dimensi Iklim Kerja Etis Terhadap Perasaaan Berkewajiban Pegawai
Abstract
Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran keterikatan psikis dan emosional Pegawai Negeri Sipil dalam memperkuat dimensi iklim kerja etis publik dalam upaya peningkatan kewajiban yang dirasakannya untuk membantu pencapaian tujuan dari sebuah organisasi publik. Oleh karenanya penelitian ini mencoba untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang apakah komitmen afektif mampu memperkuat efek dari masing – masing dimensi iklim kerja etis pada peningkatan perasaan berkewajiban pegawai, dan mana diantara dimensi tersebut yang paling dominan dalam memberikan efek terbesar secara tidak langsung pada perasaan berkewajiban melalui komitmen afektif pegawai. Sebanyak 42 orang Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi responden dalam penelitian ini. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan model persamaan struktural berbasis Partial Least Square. Temuan penelitian mengungkap bahwa seluruh dimensi iklim kerja etis mempunyai arti penting dalam membentuk keterikatan emosional pegawai dengan organisasinya, terutama dampak terbesar dihasilkan oleh rules and codes. Hal menarik yang terungkap adalah Hasil penelitian mengkonfirmasi bahwa keterikatan emosional pegawai dapat memberi dampak sangat besar terhadap peningkatan perasaan berkewajibannya kepada organisasi. Implikasi penting bagi organisasi publik adalah bagaimana memperkuat dimensi iklim kerja etis yang tidak hanya berangkat dari aturan semata.