TERBENTUKNYA KONSEPSI MATEMATIKA PADA DIRI ANAK DARI PERSPEKTIF TEORI REIFIKASI DAN APOS

Abstract

Tujuan penting pembelajaran matematika adalah membantu anak memahami konsep. Dengan memahami konsep, anak dapat mengembangkan kemampuan penalaran dan memecahkan masalah matematika secara baik. Sebaliknya, proses pembelajaran yang hanya menekankan pada latihan (drill) tanpa penanaman konsep yang memadai berakibat anak cenderung menggunakan pengetahuan prosedurnya ketika dihadapkan dengan suatu problem. Kecenderungan ini membawa dampak bila urutan prosedur pada soal diubah atau dimodifikasi, anak akan mengalami kegagalan menyelesaikannya. Untuk itulah, tulisan ini menguraikan dua teori tentang terbentuknya konsepsi matematika, yakni teori reifikasi dan teori APOS. Dengan mencermati  kedua teori tersebut, diharapkan guru semakin menyadari bagaimana seharusnya melakukan proses pembelajaran matematika. Pada teori reifikasi,  proses terbentuk-nya konsepsi pada diri anak melalui tahapan interiorisasi, kondensasi, dan reifikasi. Pada teori APOS, terbentuknya konsepsi objek matematika pada diri anak sebagai hasil dari suatu rangkaian aksi, proses, objek dan skema.