SENSE OF COMMUNITY DAN SELF-EFFICACY PADA MAHASISWA YANG MENGIKUTI KOMUNITAS KESENIAN
Abstract
Komunitas merupakan sekelompok orang yang berkumpul bersama karena adanya kegiatan dan kegemaran yang sama. Melalui komunitas individu dapat memperoleh sumber informasi informal maupun dukungan dari komunitasnya. Adanya pemenuhan kebutuhan yang diperlukan, dapat meningkatkan sense of community. Sense of community dapat meningkatkan self-efficacy karena adanya pemenuhan kebutuhan akan informasi maupun dukungan yang dapat membantu individu agar dapat mengerjakan tugas hingga akhir. Self-efficacy adalah keyakinan individu terhadap kemampuan yang dimilikinya yang berguna agar individu dapat mengerjakan tugas yang diberikan hingga selesai. Tugas yang dimaksud adalah tugas dari komunitas kesenian. Penelitian ini dilakukan pada tahap emerging adulthood (yang berusia 18 hingga 25 tahun) karena pada tahap ini individu berada pada masa transisi dari remaja menuju dewasa awal, dimana pada tahap ini lingkungan juga masih cukup mempengaruhi individu, termasuk self-efficacy. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif yang diikuti 104 responden (34 pria dan 70 wanita) yang mengikuti komunitas kesenian di Universitas X. Penelitian ini menggunakan alat ukur Sense of Community Index-2 dan alat ukur self-efficacy. Selanjutnya, pengujian korelasi dilakukan dengan korelasi Pearson Product Moment. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sense of community memiliki hubungan dengan self-efficacy (r=.247, p=.012). Hal ini berarti semakin tinggi sense of community individu, maka semakin tinggi pula self-efficacy. Sebaliknya, semakin rendah sense of community, maka semakin rendah pula self-efficacy individu.