Petunjuk Baru Silsilah Ahmad Khatib Sambas: Tiga Teks Tulisan Melayu

Abstract

Tulisan ini mengungkap petunjuk baru tentang silisilah Ahmad Khatib Sambas di dalam tarekat, khususnya, Naqsyabandiyah. Setiap pengikut tarekat meyakini bahwa ritual yang mereka amalkan berasal dari guru-guru terdahulu yang diterima sedemikian rupa dan terhubung sampai kepada Nabi. Kejelasan silsilah tersebut menjadi fondasi terbentuknya sebuah tarekat. Melalui penelusuran terhadap beberapa manuskrip Fath al-‘Arifin (FA) menunjukkan bahwa Khatib Sambas adalah mursyid dan memiliki silsilah melalui Tarekat Qadiriyah maupun Naqsyabandiyah. Informasi tersebut diperoleh dari manuskrip FA yang ditemukan di Jambi. Penulisnya adalah ‘Abd al-Wahid Palembang, khalifah Khatib Sambas. Namanya memang tidak dikenal di kalangan pengikut tarekat. Padahal karyanya memiliki informasi yang lebih lengkap tentang silsilah gurunya dan beberapa ajaran tarekat yang tidak ditemukan di dalam manuskrip FA lainnya.Kata kunci: Khatib Sambas, Fath al-‘Arifin, silsilah, adab murid. Each sufi order (tarekat) follower believes that rituals they performing tightly is coming from the previous teachers that connects to Nabi Muhammad PBUH. The clearance of lineage is the foundation of a tarekat establishment. This paper tries to elaborate a new light about the lineage of Ahmad Khatib Sambas in the tarekat especially tarekat Naqsabandiyah. Based on exploring the manuscript Fath al-‘Arifin, the author shows that Ahmad Khatib Sambas is a spiritual guru (mursyid) for tarekat that has linked with tarekat Qadiriah as well as tarekat Naqsabandiyah. Manuscript of Fath al-‘Arifin was found in Jambi recently. The author of the manuscript is ‘Abd al-Wahid Palembang, khalifah Khatib Sambas. The name is not well known for most of sufi order member, but his writing is very important to inform the lineage of his guru as well as many other tarekat teachings that never found in any other manuscript Fath al-‘Arifin.Keywords: Khatib Sambas, Fath al-‘Arifin, lineage of tarekat guru, student tarekat attitude.