Pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap produksi industri kerajinan kulit di Kabupaten Merauke
Abstract
Kabupaten Merauke sebagai salah satu wilayah dari Provinsi Papua memiliki bermacam-macam subsektor industri kecil yang diharapkan kompetitif dan mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Salah satunya adalah industri kerajinan kulit yang keberadaannya diharapkan dapat berperan besar dalam peningkatan perekonomian daerah. Industri kerajinan kulit merupakan proses produksi yang secara teknis adalah hubungan antara faktor produksi dengan produksi, faktor produksi dengan faktor produksi, dan produksi dengan produksi. Peran industri kerajinan kulit dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah adalah melalui perluasan lapangan usaha dan kesempatan kerja. Kemampuan industri kerajinan kulit menyerap tenaga kerja dan menjadi pilihan usaha ditentukan oleh seberapa besar pengaruh faktor produksi modal dan tenaga kerja terhadap produksi. sehingga perlu dilakukan studi mengenai pengaruh faktor produksi modal dan tenaga kerja terhadap produksi pada industri kerajinan kulit di Kabupaten Merauke. Data yang diamati dalam penelitian ini adalah data time series. Menggunakan model estimasi regresi linier berganda dalam bentuk double log untuk mengetahui hubungan pengaruh dari variabel penelitian. Hasil regresi dari model estimasi menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel modal 0,573 dan koefisien regresi variabel tenaga kerja 1,152 secara statistik signifikan pada α = 5%. Variabel modal dan variabel tenaga kerja berpengaruh positif terhadap produksi pada industri kerajinan kulit di Kabupaten Merauke. Hasil penelitian menyatakan bahwa modal dan tenaga kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap produksi, artinya apabila salah satu faktor produksi tersebut meningkat maka akan meningkatkan produksi pada industri kerajinan kulit di Kabupaten Merauke.