Analisis faktor produksi tanaman kelapa (Cocos nucifera) terhadap pendapatan petani

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Halmahera Selatan, Propinsi Maluku Utara. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa keadaan daerah tersebut merupakan salah satu desa yang melaksanakan pengembangan usahatani Kelapa. Penelitian berlangsung dari Januari sampai dengan bulan Maret 2009.  Dalam menganalisis data hubungan antara variabel-variabel yang diteliti, yakni faktor-faktor produksi usahatani Kelapa (tanah, modal dan tenaga kerja) sebagai variabel bebas (X) sementara pendapatan sebagai variabel terpengaruh atau variabel tak bebas (Y) maka digunakan analisis model fungsi Cobb Douglas. Hasil penelitian menunujukkan bahwa : (1) Rata-rata biaya usahatani kelapa berkisar antara Rp 9.911.680,00 per satuan lahan (0,732 ha) atau setara dengan Rp 13.539.574,00 per hektar, rata-rata penerimaan usahatani yang diperoleh Rp 17.294.664,00 per satuan lahan atau setara dengan Rp 23.642.892,00 per hektar, sedangkan pendapatan usahatani yang diperoleh adalah Rp 7.382.963,00 per satuan lahan atau setara dengan Rp 10.085.317,00 per hektar, (2). Penggunaan faktor produksi (lahan, modal dan tenaga kerja) berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kelapa rakyat yang ditunjukkan oleh nilai koefisien elastisitas lebih dari 1 (satu), artinya bahwa setiap perolehan satu satuan faktor produksi yang digunakan akan menyebabkan meningkatnya pendapatan yang diperoleh, (3). Lahan merupakan faktor produksi yang paling besar pengaruhnya terhadap pendapatan usahatani kelapa dibandingkan faktor produksi biaya dan tenaga kerja, hal ini dapat dilihat dari besarnya nilai elastisitas pendapatan lahan sebesar 1,899 lebih besar dari pada nilai elastisitas pendapatan modal dan tenaga kerja yang masing-masing sebesar 0,799 dan 0,20.