PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS SEKOLAH ISLAM TERPADU (Studi Kasus di SDIT Qurrota A’yun Ponorogo) Nur Kolis & Komari IAIN Ponorogo

Abstract

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan. Dengan pendidikan bisa menunjukkan kebudayaan dan meningkatkan derajat bangsa di mata internasional. Pendidikan akan sangat terus gersang apabila tidak berhasil mencetak sumber daya manusia yang berkualitas baik segi spiritual, intelejensi, dan skill. SDIT Qurrota A’yun dalam melaksanakan pendidikannya sangat memperhatikan pengembangan nilai-nilai Islam menjadi budaya di sekolah. Hal ini dilakukannya melalui 5 langkah: 1) Mengembangkan visi misi, 2) Analisis strategis dengan SWOT, 3) Formulasi Strategis dengan strategi penyehatan, strategi agresif, strategi diversifikasi konsentrik, strategi bertahan, strategi tuntutan pasar, strategi fungsional, strategi SDM, 4) Implementasi strategi dengan program, anggaran, SOP, staffing, directing, dan 5) Evaluasi dan tindak lanjut dengan membuat KPI, menentukan standar hasil kinerja, mengambil tindakan perbaikan. Adapun implementasi manajemen strategis dalam pengembangan budaya religius berdampak positif terhadap: 1) penerapan praktik-praktik ibadah siswa dan guru terlihat dari kerajinan berdo’a, berdzikir, menyebarkan salam, sholat berjama’ah, menghafal dan membaca al-Qur’an, 2) terwujudnya sikap dan perilaku religius seperti sopan, selalu tersenyum, hormat, rendah hati, bersih dan rapi, menghargai orang lain, peduli sesama, bertanggung jawab, 3) ada peningkatan kinerja yang baik pada guru dan siswa dilihat dari kedisiplinan yang baik, prestasi yang semakin meningkat.