Pendampingan Sosial Terhadap Anak Jalanan Di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Kota Makassar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui, mengkaji, dan menjelaskan (i) Tahapan Pendamping sosial yang dilakukan terhadap anak jalanan di Kota Makassar, (ii) faktor pendukung dan faktor penghambat yang  terjadi dari pendampingan sosial di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) di Kota Makassar dan (iii) dampak dari Pendampingan sosial terhadap anak jalanan di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) di Kota Makassar. Jenis penelitian adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Penentuan informan pada penelitian menggunakan Teknik purposive sampling. Dimana peneliti cenderung memilih informan secara variatif berdasarkan (alansan), yaitu jumlah informan 16 orang. Informan dari pihak tokoh masyarakat 2 orang, informan dari pihak orangtua 5 orang, informan dari pihak anak 5 orang dan RSPA 4 orang. Hasil penelitian in imenunjukkan bahwa: (i) Tahapan pendampingan yang dilaksanakan di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Turikale Makassar adalah Perencanaan meliputi pendampingan terhadap anakbinaan, menentukan jadwal, materi dan metode serta permainan yang akan digunakan. (ii) Faktor Pendukung Kesabaran pendampingan dalam observasi yang dilakukan oleh pendamping di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Turikale Makassar hubungan yang terlihat antara pendamping dengan anak jalanan yang menjadi binaan terjalin dengan baik, faktor penghambat Kurangnya tenaga pendamping yang ada dirumah perlindungan sosial anak tidak seimbang dengan jumlah anak jalanan yang menjadi binaan dan kurangnya support dari orang tua. (iii) Dampak pendampingan Anak Jalanan di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Turikale Kota Makassar adalah pendampingan pada anak jalanan dapat mengatasi permasalahan belajar anak jalanan, anak menjadi terampil karena deberikan fasilitas keterampilan sesuai bakatnya, dapat merubah mind set (polapikir) orang tua anak tersebut agar tidak mengulangi penyimpangan sosial terhadap anak dan mengharmonisasikan hubungan anak dan orang tua. Karena adanya proses pendampingan sehingga perilaku negatif anak tersebut dapat berkurang