Membangun Kerukunan Umat Beragama Dengan Nilai-Nilai Pluralisme Gus Dur
Abstract
Artikel ini mencoba menjelaskan tentang implementasi nilai-nilai pluralisme Abdurrahman Wahid atau Gus Dur untuk membangun kerukunan antar umat beragama. Mendiang Gus Dur sebagaimana diketahui merupakan salah satu tokoh pegiat pluralisme di Indonesia. Karena komitmen, kiprah, dan pemikirannya tentang pluralisme ia dijuluki sebagai Bapak pluralisme Indonesia. Bagi Gus Dur, pluralisme adalah kunci utama untuk membangun masyarakat Indonesia yang plural. Pluralisme bukanlah upaya untuk menyamakan atau menyatukan agama-agama, tetapi mengakui kebenaran agama lain dengan diikuti peran aktif dalam mencapai tujuan bersama. Toleransi yang hanya menekankan penerimaan atau pengakuan kebebasan aktifitas ibadah agama lain saja belum cukup kuat menjadi dasar membangun kerukunan. Toleransi masih cukup rawan dan riskan tersusupi provokasi dan propaganda yang memecah belah. Untuk membangun kerukunan, dibutuhkan niatan yang tulus untuk melakukan dialog dan komunikasi yang produktif lintas agama. Tidak cukup sampai di situ, dialog antaragama juga harus direalisasikan secara riil dalam bentuk kerjasama antar umat beragama untuk mencapai kerukunan yang kuat berbasis pluralitas.