NAHDLATUL ULAMA DI LUAR JAWA: Perkembangan di Tanah Mandailing

Abstract

<p><strong>Abstrak: </strong>Artikel ini mengkaji perkembangan Nahdhatul Ulama di luar Jawa. Secara khusus, artikel ini akan menganalisa keberadaan dan perkembangan Nahdlatul Ulama di Tanah Mandailing. Kajian ini merupakan hasil dari penelitian kepustakaan dan lapangan. Sebab itu, data akan diperoleh tidak saja dari kegiatan telaah dokumen, tetapi juga kegiatan wawancara dan observasi. Data akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis data model Miles dan Huberman. Kajian ini mengajukan temuan bahwa pendirian Nahdlatul Ulama di Sumatera Utara diinisiasi oleh alumni Pesantren Musthafawiyah, sebuah pesantren tradisional yang didirikan oleh Syekh Musthafa Husein. Mayoritas alumni pesantren ini berasal dari suku Mandailing. Tetapi belakangan, kalangan santri tidak lagi memegang tampuk kepemimpinan <em>tanfidziyah </em>NU di Sumatera Utara. Kemudian awal kehadiran Nahdlatul Ulama di Sumatera Utara bermula dari kawasan Tapanuli lalu kemudian berpusat di Kota Medan dimana dua organisasi Islam lain telah lebih dahulu muncul, yaitu Al Washliyah dan Al-Ittihadiyah. Pengembangan NU semakin diperkuat oleh keberadaan kader NU di birokrasi pemerintahan (terutama Departemen Agama) dan legislatif sebagai dampak dari perubahan NU dari organisasi sosial keagamaan menjadi partai politik yang memiliki dukungan suara yang banyak.  <br /> <br /><strong>Abstract:</strong><strong> </strong><strong>Nahdlatul Ulama </strong><strong>Beyond</strong><strong> Java: The Development in Mandailing Land.  </strong>This article examines the development of Nahdhatul Ulama beyond Java, especially in Mandailing land. This article is based on a research that combine literary review and field study and apply Miles and Huberman model in data analysis. It was found that the establishment of Nahdlatul Ulama in North Sumatra was initiated by alumnies of Pesantren Musthafawiyah, a traditional pesantren founded by Sheikh Mustafa Husein. The role of these pesantren alumnies—mostly of Mandailing tribe—is now decreasing significantly. In fact, the leadership of Nahdlatul Ulama in North Sumatra is no longer in the hands of those santris. Nahdlatul Ulama in North Sumatra was originated from Tapanuli region before it expanded to Medan where two other Islamic organizations have appeared earlier, namely Al Washliyah and Al-Ittihadiyah. Its development was further strengthened by the presence of NU cadres in the government bureaucracy and legislative institutions.</p><p><strong>Kata Kunci</strong>: Nahdlatul Ulama, politik, Mandailing, pesantren Musthafawiyah</p>