Produktifitas kerja Ditinjau dari Burnout dan Self Efficacy

Abstract

Suatu proses produksi dapat diketahui sebagai aktifitas yang dapat menghasilkan kegunaan (utility atau output), dan dalam menghasilkan aktifitas produksi berguna dibutuhkan input-input produksi yang tidak hanya digunakan/dinilai berdasarkan input fisik (material) saja, begitu juga dengan output yang dihasilkan dapat berupa barang maupun jasa. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas kerja karyawan antara lain tingkat burnout dan self efficacy. Populasi penelitian adalah karyawan bagian produksi di PT Semen Indonesia. Jumlah subjek penelitian adalah 300 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode skala, dan analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Hipotesis yang diajukan adalah burnout dan self efficacy mempengaruhi produktifitas kerja. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan nilai Fhitung sebesar 673.253>0,389 dengan tingkat (sig) 0.000<0,05, dan nilai signifikansi untuk uji t adalah 0,000<0,005. hal tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan baik secara simultan maupun parsial antara self efficacy dan burnout terhadap produktifitas kerja karyawan PT Semen Indonesia.