Upaya Penyelamatan Diri Dalam Kondisi Darurat di Gedung Bertingkat / Fasilitas Umum dari Tinjauan Keberadaan Sarana Navigasi Kognitif dan Self Efficacy

Abstract

Kondisi darurat dapat mengancam keselamatan jiwa setiap saat, misalnya kebakaran, gempa bumi, kerusuhan, dan sebagainya. Struktur bangunan yang didesain dengan berbagai antisipasi bencana atau kondisi kondisi darurat serta sarana penyelamatan diri dalam kondisi darurat belum menjamin keselamatan jiwa pengunjung. Fasilitas yang tersedia untuk mengantisipasi kondisi darurat belum sepenuhnya berfungsi secara optimal karena belum tersedianya system informasi yang memadai tentang strategi penyelamatan diri. Informasi yang diberikan hanya bersifat teknis dan managerial sehingga penyelamatan diri pengunjung dalam berbagai peristiwa kerusuhan, kebakaran,dan gempa bumi beberapa waktu yang lalu masih banyak menelan korban jiwa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan desain factorial. Desain ini dipilih karena terdapat empat kelompok yang mendapat perlakuan yang berbeda.Populasi penelitian adalah mahasiswa / mahasiswi yang ada di Kota Malang.Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang diselidiki (Hadi, 1993). Sampel penelitian yang akan digunakan adalah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki Malang sebanyak 52 orang yang diambil secara random. Berdasarkan temuan dilapangan tidak ada perbedaan upaya penyelamatan diri ditinjau dari keberdaan sarana navigasi kognitif dan self efficacy. Tidak terdapat perbedaan upaya penyelamatan diri dalam kondisi darurat di gedung bertingkat ditinjau dari keberdaan sarana navigasi kognitif. Hal ini tidak terbukti sesuai dengan hasil analisis menunjukkan F = 0.306 sing = 0.503 .Tidak terdapat perbedaan upaya penyelamatan diri dalam kondisi darurat di gedung bertingkat ditinjau dari Self Efficacy. Hal ini tidak terbukti sesuai dengan hasil analisis menunjukkan F = 1.916 sing = 0.172