Efektifitas SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) terhadap Sindrom Ketergantungan Obat pada Lansia
Abstract
Fase perkembangan terakhir pada lansia dapat digambarkan sebagai fase penurunan mental dan fisik. Lansia beresiko tinggi mengalami penyakit-penyakit kronis yang dipersepsi lansia sebagai penyakit yang tidak dapat disembuhkan, diobati, dan mempercepat kematian di usia tua, sehingga menimbulkan stres mental yang berkepanjangan, bahwa resiko mengalami depresi. Kecemasan lansia terhadap kematian, mendorong lansia mencoba berbagai cara menghidari kematian dini dengan melakukan pengobatan-pengobatan secara intensif dengan mengkonsumsi obat-obat untuk mencegah kekambuhan, menghilangkan rasa sakit, dan menghindari komplikasi, hingga menyebabkan ketergantungan pada obat obat tersebut. Studi ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) pada lansia yang mengalami syndrome ketergantungan obat. Studi ini merupakan penelitian studi kasus instrumental, dengan sampel seorang lansia berusia 63 tahun yang memiliki perilaku adiksi pada obat obatan berjenis antibiotik yang dapat menghilangkan rasa nyeri, analgesik yang dapat menghilangkan rasa sakit pada keluhan keluhan fisik yang dirasakan subjek, antihistamin yang memiliki efek samping mengantuk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) dapat mengurangi perilaku ketergantungan obat lansia yang mengalami kecemasan dan stres psikologis. SEFT menunjukkan efektif mengurangi keluhan-keluhan fisik dan psikologis secara bermakna, sehingga diikuti adanya perilaku mengurangi ketergantungan mengkonsumsi obat obatan penghilang sakit dan nyeri.