Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya Dalam Penguasaan Bangun Datar Kelas VI SD Hidayatur Rohman Surabaya
Abstract
Permasalahan yang terdapat pada siswa kelas VI di SD HIDAYATUR ROHMAN adalah masihbanyaknya siswa yang menganggap bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sukar dipahami. Jika siswa tidak paham dengan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas siswa tidak mau untuk bertanya kepada guru atau bahkan merasa malu dan takut kepada gurunya. Sehingga pembelajaran yang dilakukan di kelas sering kali tidak berhasil yang mengakibatkan prestasi belajar matematika siswa kelas VI sangat rendah dibandingkan dengan kelas yang lain. Sedangkan jika dilihat, anak-anak lebih merasa nyaman saat mereka bertanya kepada teman mereka yang lebih pandai di sela-sela istirahat maupun pada saat tidak ada Guru. Untuk itu perlu diterapkan strategi pembelajaran yang dapat membantu siswa yang mengalami masalah psikologi yaitu dengan strategi pembelajaran tutor sebaya. Siswa yang takut bertanya kepada guru, dapat dengan leluasa bertanya kepada teman sebaya siswa tanpa merasa canggung. Berdasarkan hal tersebut rumusan masalah yang diajukan adalah apakah prestasi belajar matematika siswa dapat meningkat melalui strategi pembelajaran tutor sebaya dalam materi bangun datar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika siswa dapat meningkat melalui strategi pembelajaran tutor sebaya dalam pokok bahasan bangun datar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, metode tes, dan metode observasi (pengamatan). Sedangkan Teknik Analisa Data dengan menggunakan analisis hasil belajar siswa, analisis ketuntasan belajar, analisis lembar pengamatan guru dan siswa, dan analisis peningkatan hasil belajar. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas VI SD HIDAYATUR ROHMAN SURABAYA. Dari hasil analisis data dan simpulan maka diperoleh hasil ujian pada siklus I dengan nilai rata-rata siswa sebesar 58,85 sedangkan nilai rata-rata pada akhir siklus II sebesar 74,47 sehingga mengalami peningkatan sebesar 26,54%. Pembelajaran dalamhal ini dikatakan berhasil karena ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 80,95% yang artinya mengalami peningkatan sebesar 47,62% diatas indikator yang sudah ditetapkan, yaitu sebesar 75%. Sedangkan prosentase keaktifan siswa secara klasikal sebesar 80,95% dan keaktifan guru sebesar 91,25% sehingga dapat dikatakanhasil belajar pada pembelajaran siklus II dapat meningkat sesuai dengan indikator yang sudah ditetapkan.