Rancang Bangun Smart Sliding Window Sebagai Pemandu Wisata Museum Menggunakan Metoda Rapid Prototyping Studi Kasus Museum Geologi Bandung

Abstract

Dengan ditemukannya mikroprosesor pada tahun 1980an, bidang keilmuan mekatronika menjadi lebih maju dan berkembang. Kemudian para produsen mikroprosesor telah berinovasi dengan menciptakan jenis lain dari prosesor yang disebut mikrokontroler. Mikrokontroler pada dasarnya merupakan pengembangan dari jenis mikroprosesor tradisional dengan peningkatan kemampuan khusus terutama untuk aplikasi kontrol. Permuseuman di Indonesia dewasa ini secara fisik cukup meng-gembirakan, namun hal tersebut kurang diimbangi per-kembangan pengetahuan dan kemampuan teknis dalam menyampaikan informasi permuseuman. Dalam hal ini ditangani oleh Pamong Budaya atau disebut juga Pemandu Museum. Pemandu Museum adalah orang terdepan dalam memberikan bimbingan, penerangan dan petunjuk mengenai koleksi museum serta pelayanan lainnya. Dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan dituntut mampu dan memahami sesuai dengan bidang tugasnya. Melihat potensi bidang mekatronika untuk diterapkan dalam Museum sebagai pemandu dengan studi kasus di Museum Geologi Bandung pada bagian display artefak kerangka dino-saurus. Oleh karena itupenelitian ini bertujan membuat rancang bangun Smart Sliding Window menggunakan metoda rapid prototyping. Hasil pengujian aspek kepuasan antarmuka pengguna dan usabilitas menggunakan dasar evaluasi Chip, JP, Diehl, VA. Norman, KL (1988) dan Lewis, JR (1995), menun-jukkan bahwa Smart Sliding Window dapat memberikan kepuasan antarmuka dengan fungsi yang cocok bagi pengguna dan memberikan kontrol serta kebebasan bagi pengguna.Pengujian aspek usability menunjukkan bahwa pengguna dapat memperoleh manfaat dari keberadaan sistem, dan mudah untuk digunakan.