PENGARUH PEMIKIRAN ULAMA SUMATERA SELATAN ABAD XX TERHADAP DINAMIKA DAN PRODUKTIVITAS MASYARAKAT SUMATERA SELATAN

Abstract

Pada abad XX, Sumatera Selatan ditandai dengan fenomena keagamaan postmodernisme dan problem-problem keragaman artikulasi keagamaan. Untuk merespon fenomena dan problem-problem tersebut, beberapa ulama Sumatera Selatan seperti K.H. Anwar Kumpul, K.H. M. Zen Syukri, K.H. Zainal Abidin Fikry menformulasi pemikiran teologi teosentris. Pemikiran dan corak teologi mereka berpengaruh terhadap kemajuan peradaban di Sumatera Selatan. Subject matter pemikiran teologi teosentris K.H. Anwar Kumpul, K.H. M. Zen Syukri, K.H. Zainal Abidin Fikry terdiri dari: kedudukan akal, fungsi wahyu, konsep iman, perbuatan manusia, anthropomorphisme, beatific vision, sifat-sifat Tuhan, perbuatan Tuhan, kekuasaan Tuhan, keadilan dan sabda Tuhan. Pemikiran dan corak Teologi Islam seperti K.H. Anwar Kumpul, K.H. M. Zen Syukri, K.H. Zainal Abidin Fikry relevan untuk kondisi masyarakat postmodernisme, masyarakat yang mengalami stresor psikososial, masyarakat Melayu, masyarakat tradisional secara sosiologis dan teologis, dan trikotomisasi masyarakat Sumatera Selatan abad XX-XXI. Kajian ini mendekonstruksi persepsi dan memori kolektif yang diintroduksi oleh Harun Nasution. Ia mengkonstatir bahwa corak teologi tradisional merupakan faktor penyebab stagnasi