KESUSASTRAAN MELAYU DAN PERANNYA DALAM DUNIA ISLAM NUSANTARA

Abstract

Kesusastraan Melayu dan Jawa sama sekali tidak terpisah satu sama lain dan banyak saling menerjemahkan. Keduanya menjadi ladang penelitian yang sangat menarik untuk dipelajari, dikaji, dan diperbincangkan dengan lebih jitu, seksama, dan penuh minat (Oberbeck, 1924: 38-43; 1930: 208-230). Seperti diketahui, cerita-cerita Panji banyak disebarluaskan dalam Bahasa Melayu dan bahkan disadur ke dalam Bahasa Siam (Winstedt, 1972). Tetapi yang paling ialah bahwa beberapa teks normatif, metafisik atau yang edukatif seperti disebut di atas maupun yang mengungkapkan perubahan mentalitas, telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa. Cukuplah kita simak daftar-daftar dalam Catalogue susunan Th. Pigeaud untuk melihat umpamanya bahwa pada pelbagai masa telah dibuat saduran dari Tajul Salatin, beberapa tulisan Hamzah Fansuri, Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Iskandar zulkarnain, bahkan dari beberapa Bab Bustanul Salatin. (Pigeaud; Poerbatjaraka, 1952).