HERMENEUTIKA DAN KHAZANAH KEILMUAN ISLAM

Abstract

AbstractHermeneutika as an art include three component. There are text, interpreter, and listener. The role of hermeuneutika explain the text about the writer think. In the process has some problem between the writer and the interpreter byself. The interpreter must known the massage and try to understand the text meaning. According to Muhammad Arkoun and Nasr Hamid Abu Zayd that hermeuneutika can applied in Quran. Alquran was formed by reality, culture and make Quran as a language text. Meanwhile reality, culture and language not loose from the history, because alquran was a history text.Abstrack: Hermeneutika sebagai seni menafsirkan mengharuskan tiga komponen, yakni teks, penafsir dan penyampaian kepada pendengar. Hermeneutika berperan menjelaskan teks seperti apa yang diinginkan oleh si pembuat teks tersebut. Dalam proses tersebut, terdapat pertentanggan antara pikiran yang diarahkan pada objek dan pikiran penafsir sendiri. Orang yang melakukan interpretasi harus mengenal pesan dan kecondongan sebuah teks, lalu meresapi isi teks dan mengusainya. Mohammad Arkoun dan Nasr Hamid Abu Zayd  yang keduanya sama berpendapat bahwa hermeneutika dapat diterapkan pada Al Qur’an. Al-Quran yang terbentuk melalui realitas, budaya dan terungkapkan dalam bahasa menjadikan al-Quran sebagai teks bahasa. Sedang realitas, budaya dan bahasa itu sendiri tak lepas dari sisi historis yang melingkupinya, karena itu al-Quran juga merupakan teks historis. Kata Kunci: Hermeneutika, Khazanah, Keilmuan, Islam.