POSFEMINISME DAN CULTURAL STUDIES Sebuah Pengantar Paling Komprehensif (Reading Assigment Terhadap Karya: Ann Brooks)

Abstract

Tantangan bagi fondasionalisme epistimologi dan akademi melalui politik peradaban, merupakan tantangan bagi politik representasional dari akademi. Sebaimana Yeatman menegaskan, dari komunitas terpelajar dan menempatkan semu klaim pengetahuan di dalam politik otonomi yang saling diperebutkan, daya epistemologi dari politik perbedaan adalah untuk menolak setiap tempat yang menguntungkan bagi pengetahuan di luar dan melampaui bidang dominasi yang saling diperebutkan.Persaingan perdebatan posfeminisme dengan budaya pop dan bentuk-bentuk budaya pop kaya akan potensi untuk menyelidiki politik representasi dan persoalan identitas. Elemen-elemen ini penting untuk menjelaskan konsep pluralisme feminis dalam pertemuannya dengan teori kebudayaan khususnya posmodernisme.Dalam pembahasan tentang feminisme dan budaya pop telah mempertimbangkan pendefenisian dan evaluasi kembali posfeminis atas budaya pop, sebagai suatu area konteslasi politik dan represetasi.