Urgensi Kecerdasan Emosional guna Menentukan Keberhasilan Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran

Abstract

Penelitian ini diproyeksikan untuk memaparkan kecerdasan emosional yang dimiliki oleh Nabi Musa di dalam Surat al-Qasas. Mengingat bahwa keberhasilan seseorang dalam menggapai suatu keinginan tertentu di dalam kehidupan nyatatidak hanya ditentukan oleh kecerdasan kognitif saja. akan tetapi diperlukan kecerdasan emosional yang  sangat menentukan keberhasilan tersebut. Di dalam teori kecerdasan emosional yang dirumuskan Golemann, terdapat lima dasar kecakapan emosi dan sosial yang  meliputi (1) kesadaran diri. Mengetahui apa yang kita rasakan pada suatu saat dan menggunakannya untuk  mengambil keputusan, (2) penguasaan diri.mampu pulih dari tekanan emosi dengan cepat, (3) motivasi dapat mengendalikan emosi ketika mendapatkan kegagalan, menggerakan hasrat untuk menuju ke sasaran, (4) empati; merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, mampu memahami perspektif mereka, (5) keterampilan sosial; menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dengan cermat memahami situasi dan jaringan social. penelitian ini juga akan dibantu dengan teori semiotika Charles S. Peirce untuk dapat menganalisi tanda bahasa yang menggambarkan kecerdasan emosional Nabi Musa as. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa Allah menggambarkan kecerdasan emosional dan sosial pada diri Nabi Musa secara berurutan, yakni dimulai dari ayat ke 14 hingga ayat ke 35. Nabi Musa yang dikirim Allah untuk membimbing dan memimpin Bani Israil dibekali dengan kecerdasan emosional dan sosial yang sangat mengagumkan. Beliau dapat memotivasi dirinya sendiri, berempati, dapat mengurangi keagresifan diri, dan kemampuan-kemampuan lain yang membantu Musa “berprestasi” dalam memimpin Bani Israil, terlepas dari penafsiran, dan anggapan lain yang bertentangan dengan apa yang diinterpretasikan oleh peneliti. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa makna argument dari kisah Musa di dalam Surat al-Qasas adalah seluruh pemimpin yang “berprestasi” memiliki kecerdasan emosional dan sosial. Kata Kunci: Kecerdasan Emosional, Proses Pembelajaran.