FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TULANG BAWANG BARU KECAMATAN BUNGA MAYANG KABUPATEN LAMPUNG UTARA

Abstract

Pendahuluan: Penyakit Skabies adalah penyakit kulit yang masih sering terjadi terutama pada anak. Prevalensi skabies di Indonesia menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2009 sebesar 4,6012,95%. Di Kabupaten Lampung Utara Tahun 2014 terdapat dari 2383 penderita sebanyak 1193 anak yang terkena scabies termasuk didalamnya sebanyak 334 (27,99%) adalah balita dan di Puskesmas Tulang Bawang Baru tahun 2014 terjadi kenaikan yang cukup dimana termasuk dalam urutan ketiga terdapat 172 orang dan balita yang terkena sebanyak 89 orang Tujuan penelitian Diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian skabies pada balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tulang Bawang Baru Kecamatan Bunga Mayang Kabupaten Lampung Utara tahun 2015 Metode : Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, populasi seluruh seluruh balita berusia 12-59 bulan berjumlah 2765 dengan  sampel sebanyak 349 balita. Merupakan data primer yang diambil langsung dari responden menggunakan kuesioner yang berisikan tentang personal higiene dan sanitasi lingkungan. Analisa data menggunakan bivariat (chi square).   Hasil : Penelitian menunjukan bahwa responden yang mengalami skabies sebanyak 62 (17,8%) sedangkan yang tidak mengalami skabies 287 (82,2%), sanitasi lingkungan  baik 273 (78,2%), sanitasi tidak baik 76 (21,8%), personal hygiene baik 282 (80,8%), personal hygiene kurang baik 67 (19,2) Ada hubungan  sanitasi lingkungan dengan kejadian skabies pada balita (p-value 0.000, OR: 4,6) dan Ada hubungan  perilaku personal hygiene dengan kejadian skabies pada balita ( p-value 0.000, OR: 5,1). Diskusi : Disarankan kepada Petugas kesehatan yang bertugas, memberikan informasi tentang penyakit skabies dengan cara menggunakan media leaflet / brosur. Petugas kesehatan memotivasi ibu untuk merubah prilaku yang tidak sehat menjadi lebih sehat