HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN AKSEPTOR KB TERHADAP PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI BPS SULSASMI, S.ST KECAMATAN RAJA BASA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014

Abstract

Persentase Pemakaian alat kontrasepsi di Indonesia yang menggunakan metode kontrasepsi mencapai 61,4 %. Pola pemakaian kontrasepsi terbesar yaitu suntik sebesar 31,6%, pil sebesar 13,2%, IUD sebesar 4,8 %, implant 6,8%, kondom sebesar 1,3%, MOW sebesar 0,3%, MOP sebesar 0,2%. Berdasarkan data BKKBN Provinsi Lampung di Provinsi Lampung jumlah peserta KB aktif jenis IUD adalah 1236 orang (1,24%) dari 9424.179 akseptor KB. Di BPS Sulasmi, S.ST didapat data akseptor KB pada bulan agustus 2014 yaitu, sebanyak 23 akseptor KB suntik 1 bulan, 38 akseptor KB suntik 3 bulan, 3 akseptor KB implant, 4 akseptor KB Pil, dan 2 akseptor KB IUD. Penggunaan alat kontrasepsi IUD masih sangat jauh dari target yang ditetapkan yaitu 80%. Untuk itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pendidikan akseptor KB terhadap penggunaan alat kontrasepsi IUD. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB yang datang ke BPS Sulasmi, S.ST yang berjumlah 43 orang. Jenis data primer dengan analisa univariat dan bivariat. Hasil analisa univariat didapat distribusi frekuensi penggunaan alat kontrasepsi yang tidak menggunakan IUD sebanyak 33 orang (76,7%), Distribusi frekuensi pengetahuan kurang baik sebanyak 22 orang (51,2%), Distribusi frekuensi pendidikan dasar sebanyak 26 orang (60,5%). dan Hasil analisa bivariat dengan menggunakan chi-square didapatkan hubungan pengetahuan akseptor KB terhadap penggunaan alat kontrasepsi IUD dengan p-value=0,034,OR=0,16. dengan menggunakan chi-square didapatkan hubungan pendidikan akseptor KB terhadap penggunaan alat kontrasepsi IUD dengan p-value=0,041. Sehingga Diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat lebih rutin lagi dalam memberikan konseling kepada akseptor KB khususnya tentang penggunaan alat kontrasepsi IUD serta memberikan leaflet tentang alat kontrasepsi IUD kepada akseptor KB yang berkunjung, khususnya akseptor KB, sehingga kontrasepsi IUD lebih diminati sebagai kontrasepsi yang efektif dan aman.