FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI OLEH AKSEPTOR KB BARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TITIWANGI KECAMATAN CANDIPURO LAMPUNG SELATAN 2013

Abstract

Kontrasepsi adalah upaya mencegah pertemuan sel telur matang dan sperma untuk mencegah kehamilan.Berdasarkan lama efektivitasnya, kontrasepsi dapat dibagi menjadi MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) dan NonMKJP (Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang). Menurut SP2TP Puskesmas Titiwangi (2012), didapatkan data dari bulanJanuari-Desember terdapat 308 akseptor KB baru. Akseptor Kb baru yang menggunakan metode kontrasepsi jangka panjanghanya 3,19%, sedangkan akseptor KB baru metode non kotrasepsi jangka panjang sebesar 96,81%. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan metode kontrasepsi oleh akseptor KB baru di wilayahkerja Puskesmas Titiwangi Kecamatan Candipuro Lampung Selatan.Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan jenis penelitian kuantitatif, menggunakan metode pendekatancross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah akseptor KB baru yang ada di kerja Puskesmas Titiwangi KecamatanCandipuro Lampung Selatan pada 26 November-5 Desember 2013, dengan teknik total populasi yaitu 40 orang. Analisabivariat yang digunakan adalah uji chi square.Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara umur (P value 0,033; OR=5,625), pendidikan (P value0,000; OR=14), ada hubungan jumlah anak (P value 0,011; OR=8,250), ada hubungan dukungan pasangan (P value 0,011;OR=7,333), tidak ada hubungan antara pendapatan dengan pemilihan metode kontrasepsi (P value 0,712). Berdasarkanhasil penelitian disarankan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan upaya pendidikan kesehatan mengenai penggunaanmetode kontrasepsi tepat dan efektif bagi pasangan usia subur (PUS) sejak awal penggunaan kontrasepsi, atau padawanita usia subur (WUS) sejak hamil hingga masa nifas.