EFEKTIFITAS REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

Abstract

Pendahuluan: Prevalensi hipertensi di provinsi Lampung berdasarkan hasil pengukuran darah yaitu 24,7%. Berdasarkan profil kesehatan Puskesmas Krui angka kejadian hipertensi 530 dari 9.422 pasien (5,6%) pada tahun 2014. Daun salam (Syzygium polyanthum) merupakan salah satu dari jenis terapi herbal untuk penanganan penyakit hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah Tidak efektifitas yang terjadi pada diabetes di wilayah Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015.Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi yang berkunjung ke Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat sebanyak 44 orang dengan sampel sejumlah 40 orang. Instrumen-instrumen data dalam penelitian ini menggunakan tatacara kerja. Analisa data yang merupakan uji T-Independen.Hasil: Penelitian menunjukkan rata-rata tekanan darah systole sebelum diberi rebusan daun salam adalah 166.5 mmHg, diastole 94.5 mmHg. Rata-rata tekanan darah systole sebelum diberi rebusan daun salam + Amlodipine adalah 155.25 mmHg, diastole 90.5 mmHg. Rata- rata tekanan darah systole sesudah diberi rebusan daun salam adalah 145.75 mmHg, diastole 87.75 mmHg. Rata-rata tekanan darah systole sesudah diberi rebusan daun salam + Amlodipine adalah 155.25 mmHg, diastole 90.5 mmHg. Ada perbedaan penurunan tekanan darah systole setelah mengkonsumsi rebusan daun salam dengan setelah mengkonsumsi rebusan daun salam + Amlodipine di wilayah Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 ( p value 0,001). Saran bagi petugas kesehatan untuk dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu terapi alternatif dalam pengobatan hipertensi primer dan agar dapat disosialisasikan kepada masyarakat..