PERBEDAAN DAMPAK HOSPITALISASI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RAWAT INAP RSUD ABDUL MOELOEK PROPINSI LAMPUNG

Abstract

Setiap individu yang menjalani perawatan   di rumah sakit  sebanyak 12 % - 25% glukosa darahnya akan mengalami kenaikan. Peningkatan kadar glukosa darah antara lain disebabkan karena faktor stress. Penyebab stres pada pasien yang dirawat dirumah sakit adalah hospitalisasi.           Pasien DM yang dirawat di rumah sakit  akan mengalami kondisi hospitalisasi yang akan memunculkan stres. Hal tersebut akan membuat   meningkatnya kadar glukosa darah pada pasien DM yang sudah tinggi menjadi lebih tinggi lagi. Kondisi demikian ini tentunya harus menjadi perhatian perawat dalam memberikan askep terutama pada pasien DM baru dan baru pertama kali dirawat di rumah sakit, dimana efek hospitalisasi sangat dirasakan oleh pasien tersebut.          Tujuan penelitian untuk mengetahui   perbedaan dampak hospitalisasi dengan  kadar  glukosa darah pada pasien DM di RSUD Abdul Moeloek menggunakan desain komparasi bertempat di ruang rawat inap pada bulan September dan Oktober 2014.          Sampel penelitian ini  sebanyak 43 orang yang merupakan pasien baru yang kadar gula darahnya disbanding saat masuk dan pada hari pertama dirawat  sebelum pasien mengkonsumsi obat atau menjalankan diet yang ditetapkan dokter. Dampak hospitalisasi diukur dengan menggunakan lembar kuesioner            Analsisa data dengan menggunakan Chi square menghasilkan bahwa Terdapat perbedaan dampak hospitalisasi terhadap kadar gula darah pasien DM. disarankan hendaknya setiap perawat selalu lebih  memperhatikan dampak hospitalisasi pada pasien yang dirawat karena beberapa pasien mengalami peningkatan gula darah setelah masuk rumah sakit untuk dirawat. Bagi peneliti lain kiranya dapat mengembangkan penelitian ini lebih lanjut khususnya pada aspek desain penelitian seperti desain komparasi dengan memperhatikan beberapa variabel yang harus dikontrol seperti komplikasi dan  lamanya penyakit telah diderita pasien