CITRA ISLAM DALAM DEMOKRASI DAN TOLERANSI: POTRET SIKAP HIDUP WARISAN RASULULLAH DAN SAHABAT
Abstract
Democratic life is a dream for every person, every family, all the people and the state. A democratic life will knit a harmonious and peaceful atmosphere. Touches of humanism instinct will keenly felt when the democratic behavior deeply coloring this life. Touch of affection, love, respect, helpful, gentle, good manners, tolerance and all kinds of noble characters will always be enjoyed by all communities on earth. For a long time, we are always looks for a model of life which is considered to be appropriate and harmonious with human nature. All models of life that had been coloring the world is not spared from the coverage of the series of human lives and almost all the models had been tried to be applied in their life. However, all of them are just trying a model that will certainly not be able to give satisfaction to them. We almost forgot a near-perfect model of life for the prerequisites of democratic life. That's the life model that was exhibited by the Prophet and his companions.Kehidupan demokratis merupakan dambaan bagi setiap insan, setiap keluarga, segenap masyarakat dan negara. Dalam kehidupam yang demokratis akan terajut suatu suasana yang harmonis dan damai. Sentuhan-sentuhan naluri kemanusiaan akan amat terasa bila perilaku demokratis benar-benar mewarnai kehidupan ini. Sentuhan kasih sayang, sentuhan cinta, saling menghormati, saling menghargai, tolong-menolong, sikap lemah lembut, sopan santun, toleransi dan selaksa pernik-pernik dan aksessori akhlak mulia nan agung akan senantiasa bisa dinikmati oleh segenap komonitas yang mendiami planet Bumi ini. Selama ini, kita selalu mencari-cari dan mereka-reka model kehidupan yang dianggap cocok dan selaras dengan watak manusia. Semua model kehidupan yang pernah mewarnai dunia ini tidak luput dari liputan seri kehidupan anak manusia dan hampir keseluruhannya dicoba untuk diterapkan dalam kehidupan. Namun apa hendak dikata, kesemuanya hanyalah model coba-coba yang sudah pasti tidak akan bisa memberikan kepuasan bagi si penikmatnya. Kita hampir saja melupakan suatu model kehidupan yang mendekati sempurna bagi prasyarat kehidupan demokratis. Itulah model kehidupan yang diperagakan oleh Rasulullah dan para sahabat