BERTUHAN TANPA AGAMA?
Abstract
Manusia adalah makhluk misterius, karena dibekali fakultas akal yang bisa melahirkan pemikiran-pemikiran yang sangat menge-jutkan penalaran awam. “Against religion, why we should try to live without it? “, “Spirituality yes, organized religion no “, “God is dead “ dan be¬la¬¬kangan “Bertuhan tanpa agama" adalah contoh-contoh pemi¬kir¬an yang dilahirkan oleh manusia lewat fakultas akal yang dimilikinya itu. Contoh-contoh itu bisa diambil nilai po¬sitif¬nya yaitu ba¬gaimana menjadikan agama resmi yang di¬peluk manusia ini fungsional untuk kebaikan ma¬nusia. Agama harus mem¬bawa kebaikan bagi peme¬luk¬nya khususnya dan manusia umum¬nya, kare¬na agama haki¬kat¬nya adalah ajaran-ajaran berupa petunjuk-petunjuk yang misinya mem¬ba¬ha¬gia¬kan manu¬sia. Sebab kalau tidak diambil nilai posi¬tifnya, pernyataan-pernyataan seperti itu akan mem¬buat para agamawan keba¬karan jenggot. Demi¬kian juga, pernyataan-pernyataan tersebut harus dipahami secara filosofis karena per¬nyataan-per¬¬nyataan ter¬sebut dalam dunia filsafat merupakan hal yang abash-absah saja. Kata Kunci: Impossible being, necessary being, al-Iktinah, eksis¬ten¬¬sialisme, Prima Causa