PERBEDAAN KUALITAS MODEL PENSEKORAN KOMPOSIT DAN PENALTI DITINJAU DARI DAYA BEDA DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan daya beda butir antara sekor siswa yang dihitung dengan menggunakan sekor komposit dan sekor penalti pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, untuk mengetahui perbedaan reliabilitas butir antara sekor siswa yang dihitung dengan menggunakan sekor komposit dan sekor penalti pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini disebut quasi eksperimental karena data-data diperoleh melalui kegiatan eksperimen, Quasi experimen digunakan karena pada kenyataanya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Adapun rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan The Posttest-Only Design with nonequivalent Group.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN I Gerung Kabupaten Lombok Barat yang berjumlah 312 siswa yang kemudian diambil secara acak yang dijadikan sebagai sampel. Uji hipotesis penelitian yakni melakukan uji kesamaan dua rerata:kedua kelas berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan independent sample t-test. Hasil uji hipotesis I menunjukkan bahwa thitung= 0,471 sehingga thitung= 0,471 >Ltabel(0,05:78)=1,669Maka H0 diterima dan H1 ditolak , pada taraf signifikan α=0,05 artinya tidak terdapat perbedaan Daya Beda antara sekor komposit dengan. Penalti. Ini menunjukkan bahwa jika ditinjau dari dari rata-rata kedua sekor, maka penekoran kedua kelompok tersebut adalah relatif sama. Dan hasil uji hipotesis ke 2 menunjukkan bahwa thitung= 4,2 sehingga thitung= 4,2>Ltabel(0,05:10)=1,812, Maka H0 ditolak dan H1 diterima pada taraf signifikan α=0,05 artinya terdapat perbedaan Reliabilitas antara sekor komposit dengan penalti. Melihat perbandingan rata-rata dari kedua model pensekoran menunjukkan sekor penalti lebih tinggi dari pada sekor komposit. Artinya bahwa reliabilitas model pensekoran penalti lebih tinggi di banding dengan komposit