MEMBANGUN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL JAWA

Abstract

Era globalisasi yang penuh dengan persaingan saat ini membutuhkan kreativitas yang sangat tinggi pada segala lini kehidupan. Salah satunya pada sistem pengajaran di sekolah. Pembelajaran formal saat ini masih menekankan pada cara berpikir konvergen pada peserta didiknya, sementara kemampuan berpikir divergen atau kreatif masih jarang diperhatikan, hal ini menjadi sebuah kekhawatiran yang menyebabkan kreativitas verbal peserta didik akan menurun. Kreativitas bukanlah sesuatu yang given, melainkan harus diupayakan untuk memilikinya. Kreativitas hanya bisa dimiliki oleh mereka yang mempunyai curiosity, pendorong untuk bisa melakukan sesuatu demi mengatasi kondisi tertentu. Permainan pada anak mempunyai pengaruh pada perkembangan pribadi anak itu sendiri. Ada berbagai permainan yang dapat meningkatkan kreativitas bagi peserta didik salah satunya adalah permainan tradisional. Permainan tradisional merupakan simbolisasi dari pengetahuan yang turun nenurun dan mempuyai bermacam-macam fungsi atau pesan dibaliknya.Kata Kunci: membangun, kreativitas anak, permainan tradisional JawaAbstractIn this globalization era which full of competition need high creativity in all aspects of life. One of them is on teaching system in schools. Formal learning nowdays is still emphasis on the way to think convergent for students, while the ability to think divergent or creative is still rarely considered, it is become a concern that cause to verbal creativity of learners will decline. Creativity is not something given, but must be pursued to have it. Creativity only be owned by those who have the curiosity, abooster to be able to do something to overcome certain conditions. Games for children having an influence on the personal development of the children themselves. There are many various games which can increase the creativity of students, one of it is the traditional games. Traditional game is a symbol of knowledge hereditarily and having various functions or message behind it.Keywords: building, children creativity, Javanese traditional games