DINAMIKA KEKERASAN DAN PENDEKATAN HUMANIS DI SEKOLAH

Abstract

Kekerasan yang semakin marak   tidak hanya terjadi di jalanan saja. Ternyata di sekolahpun dilanda hal serupa. Bukan perkara baru jika murid mengalami kekerasan dari oknum di sekolah, atau sesama murid. Bahkan ada pula orangtua yang berduel dengan guru karena persepsi yang mereka miliki. Meskipun tidak separah dengan kekerasan di jalanan, namun kekerasan di sekolah efeknya bisa berdampak  bagi psikhis anak didik. Trauma, stress, hingga depresi dapat mereka alami. Kebimbangan,  Kejenuhan, serta ketakutan, menjadi  bayang - bayang yang tak berkesudahan. Selanjutnya pendekatan humanis ini sebagai upaya  agar kekerasan bisa dicegah. Minimal dapat dikurangi. Pendekatan dengan cara memanusiakan manusia, karena secara kodrati mereka diberi keunikan serta kemampuan yang beragam oleh Tuhan. Pendekatan humanis cenderung menggugah kepekaan sekolah, guru, murid, orangtua, masyarakat agar mampu membangun empati dan simpati atas keunikan dan kemampuan setiap manusia yang berbeda.  Pendekatan humanis menjadi bagian dari aktivitas pendidikan mampu mengaktualisasikan ajaran agama (Islam) yang rahmatal lil ‘alamiin bagi semua makhluk. Sehingga dapat menumbuhkan perilaku menghargai, menghormati, menerima, orang lain secara optimal. Tujuan akhir dimaksudkan untuk mengabdikan diri kepada Tuhan, berguna untuk sesama, mampu memberi kemaslahan individu serta sosial secara harmonis dan seimbang.Kata kunci : kekerasan, humanis, dan sekolah