MASJID SEMARANG DALAM PERTARUNGAN RUANG SOSIAL-BUDAYA
Abstract
idealnya, masjid tidak hanya digunakan untuk aktivitas shalat saja, melainkan juga berbagai kegiatan keislaman lainnya. Masjid Nurul Islam, Perumaham Mangkang Kulon, Semarang menjadi contoh dari masjid yang digunakan oleh masyarakat sekitar untuk berbagai aktivitas keagamaan Islam. Masjid ini membentuk perwujudan dan kesinambungan historis perkembangan agama Islam di Tanah Air. Filosofi ini diterjemahkan dalam Candrasengkala yang dirangkai dalam kalimat “Sucining Guna Gapuraning Gusti” yang berarti Tahun Jawa 1943 atau Tahun Masehi 2001 adalah tahun dimulainya realisasi dari gagasan pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah. Candrasengkala ini terwujud menjadi ekspresi jatidiri Masjid Agung yang megah dan indah, perpaduan unsur budaya universal maupun lokal dalam kebudayaan Islam.