PARTICIPATORY LEARNING AND ACTION (PLA) DI DESA TERPENCIL: PERAN LSM PROVISI YOGYAKARTA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI LUBUK BINTIALO, SUMATERA SELATAN

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pemberdayaan yang dilakukan oleh LSM Provisi Yogyakarta dengan menggunakan metode pemberdayaan Participatory Learning and Action (PLA) dan strategi yang dilakukan oleh LSM tersebut untuk memberdayaan masyarakat desa terpencil. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif berdasarkan apa yang terjadi di lapangan, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengamatan langsung, Focus Group Discussion (FGD) dan dokumentasi. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling yaitu Manager Project LSM Provisi, Team Leader, dan staff lapangan LSM Provisi, dan masyarakat yang diberdayakan. Lokasi penelitian di Lubuk Bintialo, Kabupaten Musi Banyuasin, Palembang, Sumatra Selatan. Pemberdayaan desa tertinggal ini dianalisis melalui pendekatan dengan menggunakan Participatory Learning and Action (PLA). Pendekatan berbasis partisipasi ini merupakan salah satu metode pemberdayaan yang mengedepankan partisipasi masyarakat dalam suatu proses pemberdayaan. Hasil penelitian ini berdasarkan temuan di lapangan ialah, metode pemberdayaan ini dilakukan dengan cara langsung, yaitu memberikan pengarahan tetapi sekaligus praktek. Ada dua fokus pemberdayaan yang dilakukan kepada masyarakat Lubuk Bintialo, yaitu pemberdayaan berbasis perikanan dan pertanian.