EPISTEMOLOGI FILSAFAT ISLAM DALAM KERANGKA PEMIKIRAN ABID AL-JABIRI

Abstract

Fazlur Rahman, (1982: 157) secara tegas mengatakan, filsafat merupakan alat intelektual yang terus menerus diperlukan. Untuk itu, ia harus berkembang secara alamiah, baik untuk perkembangan filsafat itu sendiri maupun untuk pengembangan disiplin-disiplin keilmuan yang lain. Karena itu, orang yang menjauhi filsafat dapat dipastikan akan mengalami kekurangan energi dan kelesuan darah – dalam arti kekurangan ide-ide segar – dan lebih dari itu, ia berarti telah melakukan bunuh diri intelektual. Di antra tokoh Islam yang mengembangkan filsafat adalah Abid al-Jabiri, ia memformulasikan bahwa epistemology filsafat Islam terdiri dari tiga bagian yaitu; bayani burhani dan irfani. Dengan ketiga epistemology tersebut dapat memetakan keilmuan yang terdapat dalam Islam. Dalam artikel ini akan dibahas ketiga epistemology tersebut.