???? ??? ????? ?? ??? ????? ???????

Abstract

Aktivitas kehidupan yang diwujudkan dengan tindakan-tindakan tertentu seperti belajar dan bekerja ataupun apa saja adalah keniscayaan yang tidak bisa ditinggalkan oleh siapapun (manusia) bahkan apapun (hewan) selama ia masih ingin atau punya naluri untuk disebut sebagai makhluk hidup. Namun satu hal yang membedakan aktivitas manusia di segala aspek dengan makhluk hidup lain di alam ini, yaitu akal budi yang terwakili oleh tindakan berpikir sebelum bertindak. Meskipun kehidupan meniscayakan aktivitas, tetapi sebagai konsekuensi atas eksistensia kemanusiaannya, semua perbuatan manusia seyogyanya didahului oleh aktivitas dalam yaitu thinking atau i'malul fikr . Dengan mengaktifkan pikiran orang akan menguasai perbuatannya dan dengan penguasaan atas perbuatan akan berdampak pada pengendalian atas kebiasaan keseharian di mana ia kemudian dapat membentuk masa depan atau nasibnya. Dalam pandangan etika Islam, perbuatan yang baik belum tentu sebagai suatu kebaikan, karena ia tergantung pada proses sebelumnya yaitu niat. Oleh karena itu, sebelum bertindak, orang seharusnya bisa meninggalkan niat yang dikotori oleh godaan nafsu demi mendapatkan nilai kebaikan.