FIKIH BAGI PEMULA (STUDI STRATEGI PEMBELAJARAN KITAB FIKIH MELAYU RASAM PARUKUNAN)
Abstract
Fikih memuat hal yang cukup banyak diingat ketika akan dipraktikkan. Hal ini bisa menyulitkan bagi seseorang yang baru belajar fikih. Misalnya ketika akan salat, minimal ia harus mengetahui dan mengingat syarat sah salat, rukun salat dan hal-hal yang membatalkan salat. Kalau tiga hal tersebut tidak ia ketahui dan tidak ia ingat ketika salat, maka bisa jadi salatnya tidak sah karena lalai salah satunya. Untuk itu perlu suatu strategi dalam pembelajaran fikih agar orang yang baru belajar dapat mengingat tigal hal dengan mudah. Kitab Rasam Parukunan yang beraksara Arab dan berbahasa Melayu ini memberikan solusi terhadap problematika di atas. Kontribusi ini sangat penting untuk dikaji, karena strategi ini terbilang langka pada kitab-kitab sejenis, termasuk dalam kitab-kitab klasik sekalipun. Rasam Parukunan disusun oleh Abdurrahman bin Muhammad Ali dari Amuntai, Kalimantan Selatan. Strategi yang beliau terapkan dalam kitab tersebut adalah dengan pembahasan yang ringkas, pemberian garis pada tema dan/atau subtema, pembuatan akronim, dan pembuatan skema.