Pengembangan STEM-A (Science, Technology, Engineering, Mathematic and Animation) Berbasis Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Fisika

Abstract

Learning physics is still traditional in the reality. It tends to be centered in Teachers. They only transfer knowledge without knowing the learners already understand the concept yet or not. The average achievement understanding of physics concept results is still low. Rapidly evolving technology is still rarely used by teachers. Though, this could be one of the alternatives to make learning more interesting and memorable. Connecting the local knowledge in the area of learners, can make students more familiar with the natural resources in the region and can be introduced to the outside world. Given these problems, the need for integration between models, evaluation and learning media STEM-A (Sciences, Technology, Engineering, Mathematics, and Animation) based on local wisdom. The methods used was a Quasi-Experiment with the design of the study "One Group Pretest-Posttest Design". Observations indicate an increased understanding of the student concept after learning applied STEM-A (Sciences, Technology, Engineering, Mathematics, and Animation) based on local wisdom with medium category in gain normalization. By learning this concept, students could be aware of local wisdom "Batu Kuwung" and understand how to get advantage from it. The results of the study will continue to be developed in the courses in the Department of Physical Education University of Sultan Ageng Tirtayasa.Pembelajaran fisika yang terjadi di lapangan masih minim inovasi. Pembelajaran cenderung berpusat pada pendidik. Pendidik hanya mentransfer pengetahuannya saja tanpa memikirkan apakah peserta didik sudah memahami konsep yang disampaikan atau belum. Rata-rata capaian hasil pemahaman konsep Fisika masih rendah. Teknologi yang berkembang pesat saat ini masih jarang dimanfaatkan oleh para pendidik. Padahal ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan berkesan. Dengan mengaitkan kearifan lokal yang ada di daerah peserta didik, dapat membuat peserta didik lebih mengenal kekayaan alam di daerahnya dan dapat diperkenalkan baik skala nasional maupun intrnasional. Dengan adanya permasalahan-permasalahan tersebut, maka perlu adanya integrasi anatara model, evaluasi dan media pembelajaran STEM-A (Sciences, Technology, Engineering, Mathematics, and Animation) berbasis kearifan lokal. Metode Penelitian yang dilakukan adalah Kuasi Eksperimen dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep mahasiswa setelah diterapkan pembelajaran STEM-A (Sciences, Technology, Engineering, Mathematics, and Animation) berbasis kearifan lokal. Dengan kategori sedang pada gain dinormalisasinya. Dari pembelajaran ini mahasiswa menjadi mengetahui kearifan lokal batu kuwung dan cara memanfaatkannya. Hasil penelitian akan terus dikembangkan pada mata kuliah-mata kuliah lain di jurusan Pendidikan Fisika Universitas Sultan Ageng tirtayasa.