HUBUNGAN PEMANTAUAN KALA 1 DAN LAMA KALA 2 DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT ABDUL MANAP KOTA JAMBI TAHUN 2015

Abstract

Asfiksia berarti hipoksia yang progresif, penimbunan CO 2 dan asidosis. Bila proses ini berlangsung terlalu jauh dapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Asfiksia juga dapat mempengaruhi fungsi organ vital lainnya Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain case control untuk mengetahui hubungan pemantauan kala 1 dan lama kala 2 dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Rumah Sakit Abdul Manap Kota Jambi tahun 2015. Populasi kasus pada penelitian ini sebanyak 156 bayi dengan sampel kasus sebanyak 57. Sedangkan Populasi kontrol sebanyak 130 bayi dengan sampel kontrol sebanyak 57 bayi yang tidak asfiksia, dengan menggunakan matching usia perbandingan kasus : kontrol 1:1 yang diambil secara purposivesampling. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 s/d 16 Agustus tahun 2016. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar checklist. Data dianalisis menggunakan uji analilis Chi-Square. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan bahwa dari114 bayi baru lahir 57 yang mengalami asfiksia. Asfiksia dengan pemantauan kala 1 lengkap sebanyak 67,3%, sedangkan asfiksia dengan pemantauan kala 1 tidak lengkap sebanyak 35,5%, serta asfiksia dengan lama kala 2 >30 menitsebanyak 76,9% dan asfiksia dengan lama kala 2 <30 menit sebanyak 27,4%. Hubungan pemantauan kala 1 dengan kejadian asfiksia p-value 0,001 dan OR 0,267, hubungan lama kala 2 dengan kejadian asfiksia p-value 0,000 dan OR 0,113. Diharapkan Bagi bidan Sebagai acuan agar lebih meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam memberikan asuhan penanganan pada ibu dan bayi risiko tinggi seperti asfiksiauntuk bekal dikemudian hari.