ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA DI SEKOLAH DASAR KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2016

Abstract

Salah satu upaya yang efisien untuk menurunkan angka kematian bayi (AKB) yakni dengan pemberian ASI eksklusif sejak pertama kehidupan hingga 6 bulan kedepan. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) cakupan ASI eksklusif di Indonesia tahun 2012 sebesar 42%, cakupan tersebut masih dibawah target nasional yakni 80%. Salah satu penyebab rendahnya pemberian ASI eksklusif dikarenakan ibu bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di SD Kabupaten Banyuasin. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional dan menggunakan total sampling. Jumlah sampel dalam penelitian 53 responden. Penelitian dilakukan pada ibu bekerja di Sekolah dasar Kabupaten Banyuasin. Analisis data bivariat menggunakan uji T test dan uji Chi Square (p=0,05) serta uji analisis Multivariat menggunakan uji Regresi Logistik berganda Pengumpulan data menggunakan kuisioner.Variabel yang diteliti umur, pendidikan, pekerjaan, lama jam kerja, lama cuti, dukungan suami dan dukungan pimpinan (variabel independen) terhadap pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja (variabel dependen). Hasil univariat menunjukkan rata-rata usia ibu yakni 29 tahun, lulusan diploma dan sarjana (60,4%), seorang pegawai negeri (50,9%), rata-rata lama bekerja 8 jam per hari, rata-rata lama cuti 40 hari, lebih banyak memperoleh informasi melalui bidan (30,2%), dukungan suami (54,7%) dan dukungan pimpinan (67,9%). Variabel paling dominan dalam penelitian ini adalah Pendidikan (OR = 15,02) dan lama jam kerja (7,755). Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendidikan (p= 0,009), lama jam kerja (p=0,0005), lama cuti (p=0,014) dan dukungan suami (p=0,029) dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di Kabupaten Banyuasin Tahun 2016. Setelah dilakukan uji Regresi Logistik berganda, maka Pendidikan (p = 0,032) dan Lama jam kerja (p = 0,009) merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi pemberian ASI eksklusif. Alasan utama ibu menghentikan pemberian ASI eksklusif dikarenakan faktor bekerja akibat lamanya waktu selama bekerja, waktu cuti yang terbatas dan rendahnya dukungan suami.