HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAAL MERAH I KOTA JAMBI TAHUN 2018
Abstract
Remaja putri mempunyai risiko tinggi untuk anemia karena pada usia ini terjadi peningkatan kebutuhan zat besi akibat pertumbuhan, adanya menstruasi, sering membatasi konsumsi makan, serta pola konsumsinya sering menyalahi kaidah-kaidah ilmu gizi. Besarnya angka kejadian anemia disebabkan karena pola konsumsi makanan pada remaja putri di Indonesia yang masih didominasi oleh sayuran, sebagai sumber zat besi yang sulit diserat. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia pada remaja putri di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah I Kota Jambi Tahun 2018. Dengan jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 448 responden. Digunakan rumus Lameslow sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 39 orang yang diambil dengan menggunakan teknik quota sampling. Pengumpulan data dengan cara pemeriksaan hemoglobin serta lembar kuesioner dan analisis yang digunakan dengan univariat dan bivariat. Bahwa sebagian besar remaja putri dari 23 (59,0%) memiliki tingkat pengetahuan rendah, dan 25 (64.5% remaja putri terdiagnosa mengalami anemia. Ada hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia p-value (0.000). Tingkat pengetahuan mempengaruhi dari tingkat perilaku seseorang, sehingga dari hasil penelitian dapat dikaitkan tingkat pengetahuan yang rendah. Diperlukan peningkatan pengetahuan remaja putri, diharapkan petugas kesehatan agar memberikan dan meningkatkan penyuluhan dengan menggunakan leaflet, iklan maupun siaran radio tujuanya agar mengetahui masalah mengurangi masalah angka kejadian anemia pada remaja putri.