Meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan memang bukan hal yang mudah, bagi lembaga khususnya pada pendidikan agama Islam, pendidikan harus mencari trobosan-trobosan dalam upaya pembaharuan di segala bidang khususnya pada bidang pendidikan agama Islam atau yang mencakup seluruh komponen pendidikan. Metode pengajaran agama Islam ialah salah satu cara menyampaikan bahan pelajaran agama Islam. Pengajaran agama Islam adalah tugas yang tidak mudah, memerlukan ketelatenan yang tinggi dalam menyampaikannya seorang guru harus tau seluk beluk masalah yang di hadapi setelah itu barulah kita mengetahui garis temu antara dua garis lingkaran tersebut mempunyai permasalahan yang berkembang, karena obyeknya,situasinya, dan tugasnya berkembang pula.Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini akan menggali; pertama, tentang model pembelajaran Pendidikan agama Islam di SMPN 01 Rembang, kedua, model pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Darut Tauhid Bangil, ketiga, model komparasi pembelajaran pendidikan agama Islam di SMPN 01 Rembang dan SMP Darut Tauhid Bangil. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan komparatif fenomenologis. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan yakni; pertama; Model pembelajaran yang di gunakan di SMPN 01 Rembang adalah a). Penggabungan antara model pembelajaran beracuan prosedur dan model pembelajaran beracuan tujuan, b). Model interaksi. Kedua, Model pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Darut Tauhid Bangil, yaitu menggunakan model yang beracuan tujuan, yang mana pembelajaran disesuwaikan dengan tujun ayng sudah di rencanakan sesudahnya, karena SMP Darut Tauhid Bangil ini berbasis yayasan, terkadang juga model pembelajaran, dan tujuannya tidak lepas dari peran pengajaran dan tujuan yayasan tersebut, yang mana harus mencetak Peserta didik atau santri yang berahlak baik dan berbudi pekerti luhur. Ketiga; komparasi model pembelajaran Pendidikan Agama Islam SMPN 01 Rembang dan SMP Darut Tauhid Bangil adalah model pengajaran beracuan prosedur dan beracuan tujuan kemudian kedua model di kombinasikan sehingga menghasilkan model pembelajaran yang baik,meskipun ada beberapa masalah dalam pelaksanaannya. Komparasi yang terlihat jelas diantara dua lembaga, terletak pada sarana dan prasarana pembelajaran.Dan kesamaannya adalah sama-sama ingin meningkatkan mutu pendidikan, dan memajukan lembaga masing-masing.