MENINGKATKAN SELF-ESTEEMMAHASISWA STAIN PONOROGO DENGAN PELATIHAN PENGENALAN DIRI

Abstract

Ketidakmampuan keluar dari krisis identitas pada masa remaja berdampak pada self-esteem yang rendah, dimana individu cenderung untuk merasa bahwa dirinya tidak mampuberprestasi, tidak berani menghadapi tantangantantangan dalam hidupnya dan tidak memiliki kepercayaan diri. Masalah remaja semacam ini juga ditemukan pada mahasiswa STAIN Ponorogo. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan pengenalan diri dalam meningkatkan self-esteem mahasiswa STAIN Ponorogo. Metode penelitian menggunakan quasi experiment untuk mengetahui efektivitas pelatihan pengenalan diri. Subjek penelitian sejumlah 30 orang yang dibagi menjadi dua kelompok. Kesimpulan penelitian ini memperlihatkan adanya peningkatan self-esteem yang signifikan pada mahasiswa STAIN yang ada dalam kelompok eksperimen antara sebelum dan sesudah pelatihan pengenalan diri. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t pada taraf signifikansi 5%, t0= 14,724 dan t adalah 2,14 maka t0 > tt sehingga Ho ditolak atau Ha diterima. Pada taraf signifikansi 1%, t0= 14,724 dan tt adalah 2,98 maka t0 > tt sehingga Ho ditolak atau Ha diterima. Selain itu, terdapat perbedaan nilai posttest self-esteem mahasiswa yang mengikuti pelatihan pengenalan diri dan nilai posttest self-esteem mahasiswa yang tidak mengikuti pelatihan dengan perbedaan rata-rata 16,53333.