Manusia Jawa Dalam Islamisasi Jawa Refleksi Filsafat Antropologi Metafisik terhadap Temuan Ricklefs

Abstract

Tulisan ini berlatarbelakangi oleh temuan-temuan Ricklefs tentang sejarah Islamisasi Jawa yang karenanya merupakan objek materialnya, yaitu manusia Jawa sejauh ditemukan oleh penelitian Ricklefs. Temuan tersebut akan dijadikan objek formal bagi penelitian kefilsafatan ini, yaitu: bagaimanakah gambaran manusia Jawa dalam sejarah Islamisasi manusia Jawa dan bagaimanakah refleksi filsafat manusia (antropologi metafisik) terhadap temuan tersebut? Dengan pendekatan filsafat antropologi metafisik, tulisan ini menemukan bahwa [1]  deskripsi tentang manusia Jawa dalam sejarah Islamisasinya menurut Ricklefs digambarkan dalam tiga kecenderungan atau kategori: pertama, [a] sinkretik-mistis [b] polarisasi masyarakat [c] intensifikasi keagamaan. Sementara [2] Refleksi antropologis metafisik atas temuan tersebut menemukan arti yang lebih dasariah, yaitu terjadinya peristiwa-peristiwa itu sendiri. “Aku bersama yang-lain” merupakan “sejarah konkret” dan real yang sedang berjalan dan dihayati. Manusia Jawa menyejarah; artinya manusia Jawa itu – sebagaimana manusia lainnya dari manapun – bersifat historis. Tidak ada sejarah di luar atau di samping manusia Jawa. Sejarah itu tak lain ialah manusia-yang-berkembang sendiri; sejarah dilaksanakan manusia. Motor ketiga perkembangan kecenderungan dan relasi oponensial yang digambarkan Ricklefs tersebut adalah “otonomi-di-dalam-korelasi”. Namun sebenarnya bukan dasar untuk perkembangan. Perkembangan dan historisitas hanya dapat diterima sebagai fakta belaka. Kemungkinannya hanya dapat diketahui dari adanya; dan tidak memiliki dasar yang lebih mendalam lagi di dalam manusia.